Pudarnya Kejayaan Jalan Veteran sebagai Lokasi Kuliner

IMG-20181207-WA0024.jpg

Kawasan Jalan Veteran, sangat familiar bagi warga kota Rantauprapat. Dulu, sangat tersohor. Sebagai lokasi kuliner dan ajang silaturahmi. Letaknya di pertigaan jalan Patimura dan Jalan Agus Salim Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu.

Puluhan tahun, kondisi jalan Veteran lokasinya persis di tengah-tengah Kota Rantauprapat, merupakan lokasi strategis. Berdampingan dengan pusat perniagaan Pasar Lama, jalan Veteran menjadi pusat keramaian.

Dulu, sejak petang hingga malam hari, kondisi jalan Veteran sangat diminati pengunjung. Banyaknya ketersediaan kedai nasi dan warung kopi, juga menjadikan kawasan itu merupakan ajang silaturahmi dan pusat sumber informasi.

Alhasil, kawasan itu sempat sebagai tempat nongkrong bagi semua kalangan masyarakat. Termasuk kalangan Remaja. Bahkan, sebagai tempat membahas bisnis dan politik sejak pagi hingga malam hari.

Seiring bergulirnya waktu, kemajuan perkembangan pembangunan dan perluasan Kota Rantauprapat, kondisi jalan Veteran berubah total.

Terutama dampak pemekaran Kabupaten Labuhanbatu menjadi tiga Kabupaten. Yakni, Labuhanbatu, Labura dan Labusel. Kejayaan bisnis kuliner makanan di Jalan Veteran Kota Rantauprapat inipun redup.

Salah seorang pedagang makanan di Jalan Veteran Iwan mengatakan, dibandingkan dengan kondisi jalan Veteran 10 tahun yang lalu, pengunjung ataupun warga yang datang ke lokasi jalan Veteran kini volumenya, jauh sekali berkurang.

“Jauh sekali penurunan jumlah pengunjungnya. Sekarang paling pengunjungnya warga sekitar sini aja,” ujarnya, Jumat (7/12).

Menurut dia, perkembangan perluasan Kota Rantauprapat salah satu penyebab menurunnya jumlah pengunjung. Serta bermunculannya lokasi-lokasi kuliner lainnya di Rantauprapat.

“Ya,, sekarang banyak lokasi kuliner atau tempat  nongkrong di Kota Rantauprapat ini. Apalagi adanya Mall, plaza dan supermarket. Sehingga masyarakat sudah banyak pilihan,” jelasnya.

Diakuinya, pendapatan pedagang di sana, bila dibandingkan dengan zaman kejayaan jalan Veteran, sangat menurun drastis.

“Ya, namanya kondisi zaman pasti berubah. Apalagi kalau harga sawit dan karet turun, ya makin sepi,” ucapnya.

Sekedar informasi, eksistensi jalan Veteran memiliki sejarah penting. Khususnya dalam pendirian dan perkembangan kota Rantauprapat saat ini. Sebab, di sana terdapat belasan rumah toko (ruko). Konon, ruko berasitektur kuno itu tak lepas dari sejarah kehidupan para raja di daerah itu. Bahkan, berhubungan langsung dengan kepentingan Kesultanan Bilah ketika itu.

Kawasan Pintu 10, itu merupakan istilah dari sepuluh pintu rumah toko.
Pra dan pasca kemerdekaan Republik Indonesia, kawasan pintu 10 merupakan pusat keramaian di daerah Labuhanbatu ketika itu. Selain pusat kerajaan Rantauprapat, bahkan kawasan itu juga sebagai pusat perniagaan.

Di kawasan pintu 10, merupakan pusat pemerintahan Kerajaan Rantauprapat dan juga pusat bisnis. Disana, segala produk di perdagangakan dalam perniagaan.

Sebab, tak jauh dari Pintu 10, terdapat pusat perdagangan. Yang kemudian hari disebut dengan Pasar Lama, Rantauprapat. Di Pasar Lama itu sendiri, para pedagang dan pembeli ketika itu, masih menerapkan sistem perniagaan dengan memakai pola barter. Barang langsung ditukar dengan barang. Pun, uang yang berlaku masih jenis tertentu dan mesti bertanda khusus.

Tinggalkan komentar